Kebetulan ada tugas niih
tentang masalah sosial yang lagi fenomenal, kali ini saya akan memposting
tentang masalah sosial yang lagi nge-hits disegala kalangan dari mulai pejabat,
pengacara, penyanyi, tokoh ulama, dan semua lapisan masyarakat lainnya haayooo
apaaa yaaa??? Hmmm yaps apa lagi kalo bukan PERCERAIAN :D
Perceraian dan Kesiapan Mental Anak
*berangkat
dari fenomana kawin cerai di kalangan artis maupun yang terjadi di masyarakat*
Kehidupan didalam masyarakat tidak selamanya
berjalan dengan normal, sebagaimana dikehendaki oleh masyarakat tetapi
terkadang mengalami gangguan sehingga tujuan yang ingin dicapai tidak sesuai.
Hal tersebut dikarenakan oleh masyarakat yang selalu berubah dan perubahan
itu biasanya diikuti oleh gejala-gejala yang mengakibatkan kekecewaan bagi
masyarakat. Perubahan-perubahan itu terjadi dibidang ekonomi politik dan sosial
budaya. Setiap perubahan yang terjadi selalu membawa konsekuensi-konsekuensi
yang menyangkut semua bidang kehidupan. Gejala dan perubahan tersebut dinamakan
masalah sosial, karena dapat mengakibatkan tidak berfungsinya unsur-unsur dari
masyarakat dan menimbulkan kesenjangan antara nilai-nilai atau norma-norma yang
berlaku didalam masyarakat.
Masalah sosial berkaitan erat dengan nilai-nilai,
norma-norma dan lembaga kemasyarakatan oleh karena itu masalah-masalah sosial
berhubungan dengan aktifitas-aktifitas manusia. Masalah sosial bisa bersumber
dari aspek lain seperti aspek ekonomi aspek politik ataupun aspek lainnya.
Dalam kehidupan pernikahan, kata ‘perceraian’
adalah kata yang sangat mengerikan untuk didengarkan atau diucapkan. Walaupun
demikian, kata ‘perceraian’ seringkali muncul dalam pikiran suami atau istri
yang mulai menghadapi masalah dalam perkawinan mereka. Masalah memang pasti
akan muncul dalam kita mengarungi bahtera pernikahan, tapi pertanyaannya,
apakah perceraian menjadi solusi satu-satunya untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi? Dalam kenyataannya perceraian tidak pernah memberikan pemecahan,
apalagi kebahagiaan. Sebaliknya perceraian justru mengakibatkan penderitaan dan
luka hati yang lebih besar, baik untuk suami/istri maupun anak dan orang-orang
yang ada di sekitarnya. Walau tidak sedikit juga yang bisa bangkit dan berjuang
meraih kembali kebahagiaanya setelah proses perceraian.
selanjutnya
dampak dari perceraian mengakibatkan anak mengalami kebingungan dengan keadaan
keluarganya, tidak sedikit dari mereka yang kurang berhasil dalam menghadapi
perubahan yang terjadi keluarganya dan menjadi bersikap agresif bahkan ada juga
yang menjadi pemurung. untuk itu diperlukan persiapan mental bagi anak bagi
orang tuanya yang akan melakukan perceraian, karena jelas yang menjadi korban
dan tekanan terbesar dari perceraian adalah anak.
Sumber:


Tidak ada komentar :
Posting Komentar