Yuk Mengenal Sejarah
Prasejarah
Mungkin semua bertanya untuk apa saya mahasiswi
ilmu komputer mengetahui kehidupan masyarakat pada masa lalu, justru para
sejarawan berharap masyarakat masa kini khususnya bagi para muda mudi agar
tidak mengulangi kesalahan manusia terdahulu. Pengetahuan tentang prestasi
manusia terdahulu dapat mendorong kita untuk berprestasi melebihi dari mereka.
Jujur saya pun pusing pada saat SD, SMP, SMA
menghafal tanggal, tempat, tokoh dan peristiwa hamsyong deh seiring berjalannya
waktu bertambah usia saya menyadari tujuan utama mempelajari sejarah bukanlah
sekedar menghafal ini itu namun bagaimana kita dapat mengambil hikmah dari
preristiwa masa lalu kalau kita tidak tahu kapan ,diaman dan siapa yang
terlibat dalam peristiwa tertentu. pemahaman tentang apa yang terjadi, apa
sebabnya dan apa akibatnya setelah itu baru kita bisa mengharapakan pelajaran
apa yang bermanfaat untuk kehidupan kita kini dan nanti. Semoga
pertikaian-pertikaian sejarah tersbut menggugah inspirasi dan kreatifitas anda
dalam mengarungi kehidupan masa kini dan selanjutnya.
Tradisi Sejarah Masyarakat Pra Aksara
Pra aksara adalah zaman dimulai sejak adaanya manusia disuatu
wilayah dan berakhir ketika manusia itu mengenal tulisan. Manusia pra aksara
memiliki tradisi pewarisan peninggalan yaitu denga cara :
§ Dengan pelatihan
§ Dengan karya-karya
§ Certita/tradisi lisan
§ Zaman Batu Tua
Zaman batu tua (palaeolitikum) disebut demikian sebab alat-alat
batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis.
Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya, periode ini disebut masa food
gathering (mengumpulkan makanan), manusianya masih hidup secara nomaden
(berpindah-pindah) dan belum tahu bercocok tanam.
Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman ini, yaitu:
§ Kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus)
§ Kebudayaan Ngandong, Blora (Homo Wajakinensis
dan Homo Soloensis)
§ Alat-alat yang dihasilkan antara lain: kapak
genggam/perimbas (golongan chopper/pemotong), Alat-alat dari tulang binatang
atau tanduk rusa dan Flakes dari batu Chalcedon (untuk mengupas makanan)
Zaman Batu Tengah
1. Ciri zaman Mesolithikum
§ Nomaden dan masih melakukan food gathering
(mengumpulkan makanan)
§ Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan
zaman palaeolithikum yakni masih merupakan alat-alat batu kasar.
§ Ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir
pantai yang disebut Kjoken Mondinger (sampah dapur)
§ Alat-alat zaman mesolithikum antara lain: Kapak
genggam (Pebble), Kapak pendek (hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling)
dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah.
§ Alat-alat diatas banyak ditemukan di daerah
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.
§ Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan
di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain:
Flakes (Alat serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat
dari tulang.
2. Tiga bagian penting kebudayaan Mesolithikum
a. Pebble-Culture (alat kebudayaan kapak genggam dari Kjoken
Mondinger)
b. Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
c. Flakes Culture (kebudayaan alat serpih dari Abris Saus Roche)
3. Manusia pendukung kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa
Papua--Melanosoid
Zaman Batu Muda
Ciri utama pada zaman batu Muda (neolithikum) adalah alat-alat
batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah.
Alat-alat yang dihasilkan antara lain:
§ Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan
torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku,
Sulawesi, Kalimantan
§ Kapak batu (kapak persegi berleher) dari
Minahasa,
§ Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah)
ditemukan di Jawa,
§ Pakaian dari kulit kayu
§ Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera,
Jawa, Melolo (Sunda)
§ Manusia pendukung Neolithikum adalah Austronesia
(Austria), Austro-Asia (Khamer-Indocina)
Zaman Batu Besar
Zaman ini disebut juga sebagai zaman megalithikum. Hasil
kebudayaan Megalithikum, antara lain: 1. Menhir: tugu batu yang dibangun untuk
pemujaan terhadap arwah-arwah nenek moyang. 2. Dolmen: meja batu tempat
meletakkan sesaji untuk upacara pemujaan roh nenek moyang 3.
Sarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk lesung bertutup) 4. Punden
berundak: tempat pemujaan bertingkat 5. Kubur batu: peti mati yang terbuat dari
batu besar yang dapat dibuka-tutup 6. Arca/patung batu: simbol untuk mengungkapkan
kepercayaan mereka
Zaman Logam
Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di
samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam,
mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada
dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan
tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Periode ini juga disebut masa
perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil
melakukan pekerjaan tangan. Zaman logam ini dibagi atas:
Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu atau yang disebut juga dengan kebudayaan
Dongson-Tonkin Cina (pusat kebudayaan)ini manusia purba sudah dapat mencampur
tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang
lebih keras.
Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain :
§ Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk golongan
alat perkakas) ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan
Selayar, Irian
§ Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang yang digunakan
sebagai maskawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar,
Leti
§ Benjana Perunggu ditemukan di Madura dan
Sumatera.
§ Arca Perunggu ditemukan di Bang-kinang (Riau),
Lumajang (Jawa Timur) dan Bogor (Jawa Barat)
Zaman Besi
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk
dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit
dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan
panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain:
a. Mata Kapak bertungkai kayu
b. Mata Pisau
c. Mata Sabit
d. Mata Pedang
e. Cangkul
Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor
(Jawa Barat), Besuki dan Punung (Jawa Timur) Zaman logam di Indonesia
didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman
perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan
bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi,
ditemukan pada zaman sejarah. Antara zaman neolitikum dan zaman logam telah
berkembang kebudayaan megalitikum, yaitu kebudayaan yang menggunakan media
batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalitikum justru
pada zaman logam.
nilai norma dan tradisi yang diwariskan di dalam
sejarah lisan Indonesia
mitologi yang adajelas bukan hanya sekedar menceritakan suatu
kejadian, namun beberapa nilai yang dapat dipetik.
a. Nilai penghormatan kepda orang tua dan para leluhur
b. Nilai kesetiaan
c. Nilai kebersamaan dan persatuan
d. Nilai pengorbanan
h. tradisi sejarah mesarakat masa aksara
identifikasi sejarah masyarakatdaerah di Indonesia
a. menentukan langkah-langkah hidup pada masa kini dan mendatang
secara lebih bijaksana dan arif
b. memberikan sejumlah pengetahuan mengenai berbagai kisah yang
terjadi pada masa lalu.
c. Memberikan ilham kepada kita untuk melawat dan bersatu ke masa
lampau
klasifikasi perkembangan penulisan sejarah di Indonesia
a . Indonesia pada masa purba
keadaan Indonesia pada masa ini adalah menceritakan kehidupan
manusia purba di Indonesia dari masa belum mengenal tulisan ,kehidupan di
Indonesia,jenis-jenis manusia purba, pola hidup sampai situasi mengenai
peradaban yang ada .
b. Indonesia masa kuno
Masa ini menceritakan keadaan kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Keadaan masa ini dipengaruhi kebudayaan Hindu-Budha. Berakhir sampai ada
pengaruh Islam.
c. Indonesia zaman colonial
Zaman ini ditandai dengan masuknya budaya barat. Kehidupan
kekuasaan barat di Indonesia. Pada masa ini agama Kristen mulai menyebar di
Indonesia
d. zaman baru (nasional)
zaman ini ditandai dengan munculnya perlawanan rakyat Indonesia
melawan penjajah, kemerdekaan Indonesia serta masa mengisi kemerdekaan.
KESIMPULAN
Sejarah mencakup semua aspek kehidupan. Banyak nilai yang
diwariskan masyarakat sebelum kita kepada kita sebagai masyarakat awam masa
sekarang. Kemampuan berfikir masyarakat zaman dahulu selalu menganut system
satu untuk semua,system itu perlu kita ikuti dengan cara menyempunakan system
tersebut serta mengembangkanya.
Adanya kenyataan sejarah berupa arus besar pengaruh kebudayaan
Indonesia, yaitu kebudayaan Hindu-Budha masa aksara dan kebudayaan kuno sebelum
masa aksara telah mendorong lahirnya unsure budaya baru yang menjadi dasar atau
landasan bagi terciptanya intergritas bangsa yang sebelumnya telah melewati
proses atau tahap-tahap sejarah.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar